Jumat, 05 Oktober 2018

Bermain Sama Dengan Belajar. Kenali Dunia Anak


Jika berbicara soal proses tumbuh kembang anak pasti sangat identik dengan istilah bermain. Anak-anak memang memiliki kekhususan dengna bermain karena bagi mereka bermain tak ubahnya sebagai sarana belajar yang menyenangkan sehingga ketika mereka bermain sebenarnya anak-anak sedang mempelajari lingkungan, rumah, sekolah, teman, kerabat dan lain-lain. Kita ambil contoh saja, misalnya ketika mereka bermain air di kolam renang atau di manapun sebenarnya mereka sedang mempelajari hokum fisika soal benda terapung dan benda yang tenggelam. 

Namun perlu disadari bahwa bagi kita permainan anak tidak sembarangan. Media bermain untuk mereka seyogyanya menerapkan prinsip pada permainan yang edukatif. Apa maksudnya?

Permainan yang edukatif adalah permainan yang memuat berbagai pelajaran penting guna mendidik pikiran, dan mental. Perkembangan bahasa, motoric, social atau emosional dan kognitif harus diperhitungkan. Misalnya ketika mereka bermain petak umpet, playground, ayunan, atau sejenisnya yang dapat merangsang perkembangan mereka dan membangun jiwa sosial mereka.

Selain edukatif hal yang perlu diketahui dari permainan anak adalah kesesuaian dengan kebutuhan mereka. Pada umumnya permainan itu justeru disediakan oleh orang tua, guru atau pengasuh mereka di sekolah. Padahal anak tidak merasa butuh dan ingin bermain itu. Nah pada saat demikian sebenarnya kita telah melakukan paksaan pada mereka yang bisa mengakibatkan tekanan.

Dengan menyesuaikan permainan dengan kebutuhan anak-anak mereka akan tumbuh dengan baik dan dapat belajar dengan baik secara alamiah dalam proses belajar. Dengan mempertimbangkan kebutuhan permainan bagi anak-anak maka kita bisa menghadirkan wahana permainan yang merangsang tubuh kembang mereka tanpa beban.


Tonton Chanel Kami: Jual Bak Sampah Fiberglass

Dengan demikian kita tahu posisi kita sebagai orang tua, guru atau pengasuh di sekolah mereka sebagai fasilitator atau mediator dalam proses pembelajarann yang merangsang anak-anak untuk memilih kegiatan yang akan dilakukan.

Jika kita amati sejenak sebenarnya permainan yang sesuai dengan kebutuhan itu akan membantu diri anak sendiri untuk mampu menentukan pilihan, belajar bertanggungjawab terhadap masalah yang dihadapinya, dan menghargai diri mereka sendiri atas pilihan yang ditentukan dan juga kepada orang lain, mampu menyampaikan ide, gagasan dan pikirannya sendiri, menjadikan pikiran mereka kritis, mampu mendeteksi dan memecahkan masalah, mampu menjadi kreator, pandai membangun imajinasindan memiliki wawasan luas, peduli akan lingkungan dan masyarakat tempat mereka tinggal.

Berikut ini beberapa hal yang menjadi ciri khas ketika orang tua atau pengasuh telah menerapkan prinsip permainan yang terintegrasi dengan pendidikan dan kebutuhan anak:
 
1.      Anak-anak memiiki waktu yang pas untuk mengenali lingkungan

2.      Memiliki kesempatan untuk belajar banyak hal melalui berbagai cara, misalnya berpidato, menulis atau bermain drama peran.

3.      Anak memiliki tempat yang nyaman dan aman sekaligus untuk mengenali perasaan diri mereka sendiri, berbuat kesalahan dan dapat menyelesaikan konflik

4.      Memiliki kesempatan untuk memilih aktivitas apa yang mereka butuhkan.

5.      Anak-anak memiliki ruang aktualitas bagi karya atau kreativitas yang dengan itu mereka bisa mementaskannya.

6.      Orang tua atau guru atau pengasuh harus bisa menyempatkan diri untuk mengamati anak bermain.

7.      Orang tua atau guru atau pengasuh mampu menunjukkan penghargaan kepada anak dan menghargai ide-ide mereka.

8.      Mendukung anak untuk memecahkan problem mereka sendiri dan menunjukkan respek pada sesama. Memberikan pertanyaan yang merangsang agar anak bisa berpikir.

9.      Ketika hal-hal ini sudah diterapkan, anak-anak akan didorong rasa ingin tahunya yang besar mulai dari usia dini hingga masa tuanya sehingga imbasnya adalah bahwa belajar bukanlah suatu beban lagi melainkan keasyikan. 



===========

Bantu chanel kami. Like and Subscribe Jual Bak Sampah Fiberglass dan aneka permainan anak.